Kami sekeluarga suka sekali dengan makanan pedas, apalagi yang namanya sambel. Segalam macam sambel kami doyan. Yang paling sering di bikin di rumah sih sambel terasi, sambel bawang dan sambel kecap. Sambel atau makanan pedas bagi kami sudah seperti sebuah keharusan. Rasanya akan sangat tersiksa kalo kami harus libur menyantap yang pedas-pedas....hehe
Karena hobi banget sama sambel, maka bahan-bahan untuk membuat sambel di jamin akan selalu tersedia di kulkas di dapurku. Cabe merah, cabe rawit, tomat dan terasi biasanya akan ku beli dalam jumlah agak banyak. Kusimpan rapi dalam kontainer-kontainer bumbu dan ku simpan di kulkas.
Meskipun pada dasarnya aku hobi makan segala sambel, namun saat melihat iklan sambel terasi ABC di tv aku nggak langsung tertarik lho. Aku pikir, kalo sambel buatan pabrikan besar begitu rasanya pasti nggak akan seenak sambel buatan sendiri di rumah. Jadi waktu itu, meskipun tiap hari iklan itu wara-wiri tiap menit di tv, aku tetap belum kepengen membelinya. Aku masih setia membuat sambel terasi sendiri di rumah. Prinsip ku.." sambel buatanku pastinya lebih enak daripada sambal buatan orang lain.."....hehe...#emak-emak super PEDE#
Sampai suatu kali saat aku belanja di pasar, tukang sayur langgananku menawari aku sambel terasi ABC ini. Dia bilang katanya sambel terasi ABC itu enak. Aku nggak langsung percaya sih. Aku balik bertanya " beneran enak nih...?". Belum sempat di jawab oleh si tukang sayur langgananku itu, tiba-tiba di sebelahku ada seorang ibu yang juga lagi belanja langsung menimbrung ikutan ngobrol, bak seorang SPG yang lagi nawarin sebuah produk dia cuap-cuap di depanku...."eh, sambel terasi ABC ini enak lho mbak, saya nyoba sekali aja langsung ketagihan. Rasanya pas banget lho mbak, ....bener deh ini enak, dan nggak perlu ribet-ribet ngulek sendiri...."
Rabu, 25 Juli 2012
Sabtu, 21 Juli 2012
Kolak Pisang
Maaf ya pagi-pagi udah ngomongin kolak pisang, bukan karena lagi ngiler kolak pisang lho...asli bukaan....! hehe...
Hanya sekedar lagi inget aja dengan si kolak pisang, teman-teman semua pastinya udah tahu kan, bahwa si kolak pisang ini merupakan sebuah hidangan yang biasanya banyak tersaji saat bulan puasa seperti ini. Apalagi di rumah ibu saya di kampung, sajian ini di pastikan akan selalu hadir setiap hari di meja makan selama sebulan penuh, tanpa absen sehari pun.
Kenapa bisa begitu ? apakah semua keluarga besar saya di kampung memang hobi banget makan kolak pisang ? ataukah ibu saya memang jualan kolak pisang ? hehehe....sayangnya dugaan -dugaan itu semuanya salah. Ibu saya bukannya jualan kolak pisang, keluarga besar saya di kampung juga tidak semuanya suka dengan kolak pisang. Lantas kenapa hidangan ini bisa setiap hari nongkrong di meja makan selama ramadhan, tanpa absen sehari pun ?
Hanya sekedar lagi inget aja dengan si kolak pisang, teman-teman semua pastinya udah tahu kan, bahwa si kolak pisang ini merupakan sebuah hidangan yang biasanya banyak tersaji saat bulan puasa seperti ini. Apalagi di rumah ibu saya di kampung, sajian ini di pastikan akan selalu hadir setiap hari di meja makan selama sebulan penuh, tanpa absen sehari pun.
Kenapa bisa begitu ? apakah semua keluarga besar saya di kampung memang hobi banget makan kolak pisang ? ataukah ibu saya memang jualan kolak pisang ? hehehe....sayangnya dugaan -dugaan itu semuanya salah. Ibu saya bukannya jualan kolak pisang, keluarga besar saya di kampung juga tidak semuanya suka dengan kolak pisang. Lantas kenapa hidangan ini bisa setiap hari nongkrong di meja makan selama ramadhan, tanpa absen sehari pun ?
gambar minjem dari sini
Selasa, 17 Juli 2012
Rutinitas Baru
Sudah 2 hari ini zidane resmi menyandang gelar sebagai murid Sekolah Dasar. Sudah 2 hari pula emak zidane kebagian tugas antar jemput zidane alias jadi ojeker. Sedikit kaget dengan rutinitas baru ini, karena sekolah zidane lumayan jauh dari rumah, harus lewat jalan besar. Jadi, berangkat pun harus pagi-pagi, jam 06.30 sudah harus cabut dari rumah. Berhubung masih awal-awal masuk, jadi aku pun masih harus nungguin Zidane di sekolah. Yo wes lah, nggak papa, aku senang kok menjalaninya....hehehe....
O, iya...di sekolah zidane alhamdulillah nggak ada acara rebutan bangku segala kok, murid-muridnya tertib meskipun nggak ada guru yang mengaturnya. Zidane masuk di kelas 1A. Kata gurunya kelas 1A adalah kelas untuk murid-murid pilihan yang sudah lancar membaca dan menulis. Sementara untuk yang kemampuan membaca dan menulisnya belum lancar di masukkan ke kelas 1B. Tahun ini sekolah Zidane memang hanya menerima 2 kelas saja, masing-masing kelas terdiri atas 30 siswa.
Kemarin, waktu hari senin, Zidane, untuk yang pertamakalinya sudah merasakan yang namanya upacara bendera di sekolahnya. Eh, nggak nyangka, ternyata zidane kebagian tugas jadi ketua regu buat kelas 1 lho saat upacara ( mungkin karena postur tubuhnya besar ya...hehe.). Tugas sebagai ketua regu sebenarnya sih cukup gampang, hanya berdiri di samping barisan, kemudian menyiapkan barisan dan melapor kepada pemimpin upacara.
O, iya...di sekolah zidane alhamdulillah nggak ada acara rebutan bangku segala kok, murid-muridnya tertib meskipun nggak ada guru yang mengaturnya. Zidane masuk di kelas 1A. Kata gurunya kelas 1A adalah kelas untuk murid-murid pilihan yang sudah lancar membaca dan menulis. Sementara untuk yang kemampuan membaca dan menulisnya belum lancar di masukkan ke kelas 1B. Tahun ini sekolah Zidane memang hanya menerima 2 kelas saja, masing-masing kelas terdiri atas 30 siswa.
Kemarin, waktu hari senin, Zidane, untuk yang pertamakalinya sudah merasakan yang namanya upacara bendera di sekolahnya. Eh, nggak nyangka, ternyata zidane kebagian tugas jadi ketua regu buat kelas 1 lho saat upacara ( mungkin karena postur tubuhnya besar ya...hehe.). Tugas sebagai ketua regu sebenarnya sih cukup gampang, hanya berdiri di samping barisan, kemudian menyiapkan barisan dan melapor kepada pemimpin upacara.
Rabu, 11 Juli 2012
Jauh Dimata Dekat Dihati
Menelepon kedua orang tua yang tinggal di jawa rutin aku lakukan setiap 2 atau 3 hari sekali.Yah, semenjak menikah dan hijrah ke pulau seberang, otomatis akupun jadi jarang bertemu dengan bapak dan ibuku. Hanya lewat telepon lah aku bisa berkomunikasi dengan mereka. Karena itu aku selalu menyempatkan sesibuk apapun aku pasti akan mencoba menghubungi mereka. Sungguh, tak ada yang lebih melegakan selain mendengar kabar bahwa ibu dan bapak di kampung dalam keadaan sehat. Bagiku tak pernah ada kata bosan untuk selalu menelepon mereka.Walaupun hanya sekedar menanyakan,"ibu masak apa hari ini ?" atau "bapak lagi sibuk apa hari ini ?".
Aku senang menceritakan semua hal yang ku alami di sini kepada ibuku, aku juga senang mendengar cerita ibuku tentang kejadian yang sedang terjadi di kampung sana. Meski kami terpisah ribuan mil jauhnya namun kami tetap bisa mengetahui keadaan masing-masing setiap hari. Alhamdulillah, ini yang selalu ku syukuri setiap hari. (tiba-tiba terbayang kalo nanti ibuku udah nggak ada lagi, kepada siapa lagi aku akan bercerita tentang semua yang ku alami di sini....hiks..#meleleh deh airmata#)
Terpisah jauh dari kedua orangtua tentu bukan sesuatu yang mudah bagiku. Kalo aku boleh meminta, sebenarnya aku juga ingin bisa selalu dekat dengan mereka, menemani hari tua mereka. Namun apa daya, takdir Tuhan mengharuskan kami seperti ini. Perasaan sedih juga kadang tak bisa ku hindari, namun aku juga punya sebuah keyakinan, bahwa ketika Tuhan menempatkan aku dan keluarga kecilku disini, pastinya itu bukan suatu kebetulan belaka, aku selalu meyakini Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang indah untuk aku dan keluargaku.
Aku senang menceritakan semua hal yang ku alami di sini kepada ibuku, aku juga senang mendengar cerita ibuku tentang kejadian yang sedang terjadi di kampung sana. Meski kami terpisah ribuan mil jauhnya namun kami tetap bisa mengetahui keadaan masing-masing setiap hari. Alhamdulillah, ini yang selalu ku syukuri setiap hari. (tiba-tiba terbayang kalo nanti ibuku udah nggak ada lagi, kepada siapa lagi aku akan bercerita tentang semua yang ku alami di sini....hiks..#meleleh deh airmata#)
Terpisah jauh dari kedua orangtua tentu bukan sesuatu yang mudah bagiku. Kalo aku boleh meminta, sebenarnya aku juga ingin bisa selalu dekat dengan mereka, menemani hari tua mereka. Namun apa daya, takdir Tuhan mengharuskan kami seperti ini. Perasaan sedih juga kadang tak bisa ku hindari, namun aku juga punya sebuah keyakinan, bahwa ketika Tuhan menempatkan aku dan keluarga kecilku disini, pastinya itu bukan suatu kebetulan belaka, aku selalu meyakini Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang indah untuk aku dan keluargaku.
Rabu, 04 Juli 2012
Boros Sendal Jepit
Dalam sebulan, Zidane itu bisa berkali-kali minta di beliin sendal jepit baru. Sendal jepit yang di pakenya memang gampang sekali putus. Aku sendiri heran dengan kebiasaan nya itu. Yang salah sendalnya atau si pemakainya ya. Kok bisa sesering itu mengalami sendal jepit putus.
Sendal jepit zidane paling lama hanya bertahan sekitar 10 harian saja. Sisanya ada yang hanya bertahan seminggu atau hanya beberapa hari saja.
Karena penasaran, aku pun jadi ingin mengamati kegiatan zidane selama di luar rumah itu seperti apa sih, kok sampe sendal jepitnya putus lagi dan putus lagi.
Akhirnya, setelah pengamatan yang berkali-kali, aku pun mendapat jawabannya, bahwa kejadian sendal putus itu sering terjadi karena zidane punya kebiasaan main sepeda yang agak nyleneh. Kenapa ku bilang nyleneh ? ternyata zidane terbiasa menggunakan kedua sandal nya untuk mengerem saat naik sepeda.
Padahal, 2 buah rem sepeda zidane masih berfungsi dengan baik. Tapi sayangnya Zidane nggak pernah mau menggunakan 2 buah rem itu saat bersepeda. Jadi kegiatan mengerem itu dia lakukan dengan cara menurunkan kakinya dari pedal sepeda kemudian menyeretkan kedua kakinya di jalan untuk mengerem sepeda nya yang sedang melaju kencang. Hmm...pantas saja kalo sendal jepitnya gampang sekali putus.
Suatu kali aku tanya ke zidane....
" Zidane, rem sepedanya nggak rusak kan..?"
" enggak..."
" trus kenapa ngeremnya pake kaki begitu.."
" kan lebih asik mih...temen2 yang lain aja begitu..."
" Tapi sendal jepit zidane kan jadi gampang putus.."
" kalo putus kan bisa beli lagi mih...di warungnya sadira masih banyak tuh..."
" Tapi duit mami bisa habis kalo tiap hari di beliin sendal jepit"
" kan mami bisa minta ke ayah..."
" kalo duit ayah juga habis, gimana coba...?"
" Tinggal ngambil ke ATM, mami ini gimana sih...?
# gubrak...! si mami tepok jidat deh #
Sampai hari ini sudah nggak terhitung lagi berapa pasang sendal jepit yang sudah di habiskan Zidane. Warung di dekat rumah tempat Zidane biasa membeli sendal pun sampe hapal dengan kebiasaan Zidane. Bahkan kalo beberapa hari nggak beli sendal, si nenek penjaga warung pun akan berkata..." Zidane, mau beli sendal nggak...?"
Beli sendal kok tiap hari ya....hehehe....
Langganan:
Postingan (Atom)